Selasa, 11 Februari 2014

Hukum henna dalam Islam


Hukum henna dalam Islam


-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata : “Tidak apa-apa berhias dengan memakai inai, terlebih lagi bila si wanita telah bersuami dimana ia berhias untuk suaminya. Adapun wanita yang masih gadis, maka hal ini mubah (dibolehkan) baginya, namun jangan menampakkannya kepada lelaki yang bukan mahramnya karena hal itu termasuk perhiasan. Banyak pertanyaan yang datang dari para wanita tentang memakai inai ini pada rambut, dua tangan atau dua kaki ketika sedang haidh.
Jawabannya adalah hal ini tidak apa-apa karena inai sebagaimana diketahui bila diletakkan pada bagian tubuh yang ingin dihias akan meninggalkan bekas warna dan warna ini tidaklah menghalangi tersampaikannya air ke kulit, tidak seperti anggapan keliru sebagian orang. Apabila si wanita yang memakai inai tersebut membasuhnya pada kali pertama saja akan hilang apa yang menempel dari inai tersebut dan yang tertinggal hanya warnanya saja, maka ini tidak apa-apa.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, 4/288).

HUKUM MERIAS TANGAN DAN KAKI BAGI WANITA

Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan


Pertanyaan
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Tentang hukum merias kedua tangan dan kaki bagi para perempuan.

Jawaban
Merias (melukis di) tangan dan kaki dengan daun pacar (inai) disarankan bagi para wanita yang sudah menikah, dengan dalil hadits-hadits yang masyhur tentang hal ini, yang menunjukkan kebolehannya, diantaranya adalah riwayat Abu Daud, bahwasanya ada wanita yang bertanya kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma tentang merias dengan daun pacar (inai), beliau menjawab, boleh, akan tetapi aku tidak menyukainya, sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai baunya. [HR An-Nasa’i]
Dari Aisyah Radhiyallahu anhuma ia berkata bahwa ada seorang wanita yang menyodorkan kitab kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari balik tabir, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menahan tangan beliau dan bersabda : “Saya tidak tahu, ini tangan lelaki atau tangan perempuan?”[HR Abu Daud dan An-Nasa’i]
Akan tetapi tidak diperbolehkan untuk melukis (mewarnai) kuku-kukunya dengan zat yang bisa mengental dan menghalangi aliran air ketika thaharah (bersuci).
[Tanbihat Ala Ahkamin Takhushshu bil Mukminat, Syaikh Shalih Al-Fauzan, hal. 11]




Banyak faktor mempengaruhi warna dan daya tahan henna di kulit, berikut beberapa faktor diantaranya :

-Kebersihan kulit yg akan dipasang henna.
Minyak, lotion, sun block, dan keringat menjadi hambatan yang akan mencegah henna menghasilkan warna gelap yg maximum.

-Bagian tubuh yg di pasang henna.
Warna di bagian tubuh yg berkulit tebal akan lebih baik dari bagian yg berkulit tipis. Biasanya telapak tangan dan tumit adalah bagian terbaik, semakin jauh dari area tersebut maka warna yg dihasilkan semakin terang.

-Berapa lama henna paste dibiarkan di kulit.
Semakin lama semakin baik. Disarankan minimum 4 jam sampai semalaman. Utk mencegah Henna kering dan rontok terlalu cepat dan utk mendapatkan hasil warna yg lebih gelap, campur 3 sendok air lemon dan 1 sendok gula, aduk rata, pada saat hampir kering, ambil kapas/tissue/cotton bud celupkan dalam campuran tadi, dan oleskan pada Mehndi/Henna di tangan/kaki. Lakukan 2-3 kali. Hati-hati jangan sampai merusak desain Mehndi/Henna yg dipasang. Bisa juga menggunakan semprotan yg diisi campuran tadi.

-Suhu badan merupakan faktor penting dalam pelepasan zat pewarna henna.
Orang dengan suhu tubuh lebih tiggi akan mendapatkan warna yg lebih bagus. 
Utk menambahkan panas bisa dilakukan dengan membungkus area yg dipasang henna dengan kertas tissue toilet.

-Bagaimana melepaskan henna yg sudah kering.
Jangan gunakan air utk melepaskan henna yg sudah kering. Bisa di kerik dan dibantu henna oil atau oilve oil. 

-Bagaimana perawatan setelah henna di lepas.
Hindari bersentuhan dengan air selama mungkin. Juga hindari semua bahan yg bisa mengelupaskan sel kulit spt chlorinated water, salt water, cleaners, face wash, smoothing lotions.
PERHATIAN
henna asli itu tidak ada yang tahan sampai 1 bulan atau lebih
biasanya yg satu bulan itumenggunakan TANCO yg sangat berbahaya bagi kulit kita terutama  yang sensitif, dapat mengakibatkan alergi yg sangat parah
henna natural itu hanya bertahan paling cepat 1 minggu dan paling lama 2 minggu tergantung dari perawatan dan jenis kulitnya
henna instan paling cepat bertahan 3 hari atau paling lama 1 minggu tergantung jenis kulit dan perawatannya.
jadi hati hati pilih henna jangn yg pinginnya bertahan lama aja tapi bahaya untuk kesehatan kulit kita. 

0 komentar:

Posting Komentar